Sabtu, 27 Agustus 2011

AWAL KEHANCURAN



Jika sang Pencipta mememerintahkan untuk membalikkan semesta
Mengakhiri kehidupan pertama ini
Ia memerintahkan peniup sangkakala
Untuk kehancuran semesta
Tiupan sangkakala melepaskan segala yang mengikat
Terlepaslah segala hal yang mengikat diantara bnagian bagian semesta
Bumi bergetar dan berguncang keras
Gunung-gunung menumpahkan isi perutnya
Menjadi kapas- kapas yang berhamburan

Langit meledak dengan keras
Rusaklah seluruh aturan
Bintang-bintang pecah dan matahari gelap gulita
Hilanglah seluruh cahaya
Isi semesta kehilangan eksistensinya
Luluhlah semua komposisi langit
Peredaran isi langit berantakan
Bagaikan tembaga yang luluh sempurna
Alam menjadi kabut dan asap
Sebagaimana sebelum keberadaan bumi diciptakan sang Khalik
Sebagai awal kehancuran alam semesta

( Dipetik dari Tamasya ke Negeri Akhirat oleh Syaikh Mahmud al-Mishri )
27 Agustus 2011/ramadhan 1432

Jumat, 26 Agustus 2011

" HANYA DUSTA "



Katanya beriman kepada Allah Yang Maha Tunggal
Tidak ada Ilah selain Dia
Dia Yang Maha berkuasa tidak tertandingi
Tapi kenapa didustakan
Melarungkan sesajen di laut
Mempersembahkan ritual pesta bumi
Menyembelih hewan untuk selain Dia
Kita percaya selain Dia masih ada Ilah-ilah lain
Sungguh ternyata masih ada dusta

Katanya beriman kepada malaikat
Namun ingkar akan dua pencatat kebaikan dan keburukan
Tidak pernah malu berbuat kedzaliman dan kemaksiatan
Tidak pernah merasa takut akan pertanyaan Munkar dan Nakir
Tidak pernah malu kepada malaikat yang selalu bertasybih

Katanya beriman kepada Kitab-kitab Allah
Namun al-Qur’an tidak dijadikan pelita hati
Ayat-ayat al-Qur’an dibacakan untuk yang mati
Kitabullah hanya sebagai lantunan musabaqah

Katanya beriman kepada para Rasul
Muhammad Rasul-Nya terakhir
Diicintai sepenuh hati
Tapi sunnahnya diabaikan dan diingkari
Bid’ah dijadikan kebanggaan dibela sepenuh hati
Teladan Rasul diterlantarkan dan ditinggalkan

Katanya beriman kepada hari akhir
Percaya akan hari perhitungan
Percaya adanya hidup abadi sesudah kematian
Percaya akan keberadaan surga dan neraka
Namun selalu bergaul dengan perbuatan maksiat
Larangan dijadikan sahabat
Perintah wajib dilupakan

Katanya beriman kepada takdir
Kehendak-Nya pasti terjadi
Keputusan-Nya pasti terealisasi
Tapi ketetapan-Nya diingkari
Rezeki dari-Nya tidak disyukuri
Semuanya hanyalah dusta belaka

Minggu terakhir Ramadhan 1432 H
( by: musni japrie )

Kamis, 25 Agustus 2011

MENGIKUTI JEJAK RASUL



BY : Musni Japrie


Terpahat di dinding kalbu setiap insan mu’min
Ungkapan kata sang pemberi teladan
Kuwariskan dua pusaka tak ternilai
Kitabullah dan as-sunnah
Tali pengikat agar kalian tidak salah memilih
Jalan menuju akhlakul karimah
Apabila kalian saling terpecah
Kembalilah kepadanya
Kitabullah kalamullah
As-sunnah jalan hidupnya Rasul

Di padang arafah
Di haji perpisahan
Rasul pilihan pemimpin umat
Dibisiki pesan : ‘Telah sempurna agama ini “
Lengkaplah sudah syari’at
Jauhkan perkataan ulama yang menyalahi kitabullah dan as-sunnah
Jadilah insan yang berpegang teguh pada jejak Rasulullah

Empat belas abad silam Rasul pilihan berpesan
janganlah membuat yang baru dalam agama
Hal-hal yang baru dalam agama tertolak dan sesat
Sesat itu tempatnya di neraka
Pegang teguhlah sunnahnya Rasul dan sunnahnya para sahabat
Gigit dengan geraham kalian.

Berjalanlah di jejak yang Rasul gariskan
Warisan sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in
Diriwayatkan ulama salafus shalihin
Sunyi dari bid’ah

Jalan Jakarta, BB-12 Romadhan 1432

CINTAKU ENGKAU SEGALA-GALA NYA



By : Musni Japrie

Cintaku Engkaulah segala-galanya
Aku reguk habis nikmat tak terhitung dari-Mu
Engkau hamparkan apa yang aku minta
Engkau berikan kehangatan cinta dengan siraman mentari pagi
Engkau buai aku dengan selimut malam dalam tidurku
Engkau lukis keindahan rembang petang dengan untaian pelangi
Tetapi semuanya terabaikan dariku
Lirikan rindu dunia dan lambaian tangan-tangan nafsu berahi
Kemilau gemerlap harta dan nyanyian bisikan syaitan
Membuat aku tergoda dan jatuh terlena dibuai mimpi fatomargana
Aku berlari meninggalkan cinta-Mu
Mengejar cinta dengan janji-janji kosong
Melalaikan aku dari cinta-Mu
Aku telah berbagi cinta dengan selain Engkau

Wahai yang Maha Segala-galanya
Engkau tak pernah tinggalkan aku dari cinta-Mu
Engkau bisikkan kembali rindu-Mu
Terbangun aku dari tidur dan mimpi yang melalaikan
Wahai yang mempunyai rindu
Hidupkan kembali lentera hati yang telah memadam
Rangkul aku kembali dalam hariban-Mu
Bangkitkan gairahku untuk bercinta dengan-Mu
Gelitiklah kalbuku dengan rindu kepada-Mu
Dalam fajar, siang, rembang petang, temaram senja dan gelapnya malam
Utuhkan cintaku hanya untuk-Mu
Tolonglah aku untuk tidak lalai dari-Mu wahai yang kucinta.

Tepian Mahakam, media Agustus 2011

"DUHAI ALLAH ..... "



Mungkin aku memang harus mati dalam rindu yahng tak pernah terungkapkan...
Tapi aku hanya ingin mati dalam perasaan cinta ygn terdalam kepada-Mu...
Jangan biarkan aku sedetikpun berpaling dari-MU...
Karena aku akan mati dalam penyesalan yang teramat sangat...
Wahai Pembolak-balik Hati...
Jika memang hati ini milik-Mu sepenuhnya...
Aku mohon dengan sangat...
Isilah ruang-ruang yang hampa dengan segala kekaguman dan penghambaaanku pada-Mu...
Dan ketika aku jatuh cinta...
Pilihkan aku lelaki teristimewa yang membuatku semakin rindu pada-MU...
Yang membuatku semakin sering memuji keagungan-Mu...
Karena aku mencintainya...
Hanya karena-MU...
Duhai Robbi penguasa hati...
Percayalah...
kau menempati hampir seluruh ruang sukmaku...
Hanya ada secuil ruang yang kubiarkan kosong...
Itupun singgasana bagi pria pilihan-Mu...
Allah Robbi..
Sang Penyemai benih-benih cinta...
Ketika aku jatuh cinta...
Tanamlah ruangan tadi dengan bibit terbaik yang pernah Engkau semaikan...
Agar tumbuh cinta abadi yang sepenuhnya menuju pada cinta kami untuk-Mu...
Hindarkanlah aku dari kejamnya cinta dan tersiksanya merindu kecuali pada-Mu...
Duhai Allah...
Ketika aku kalah..
dan ketika aku patah...
Balutlah hatiku yang terbelah...
Juga terpisah-pisah...
Karena aku ingin mencintai-Mu sepenuhnya...
Baik saat aku mencinta...
Ataupun saat aku kalah...

" Sadarlah Engkau Wahai Diri "



By : Musni Japrie

Wahai diri…….
Tahukah engkau bahwa sejak awal bagimu telah ditetapkan segalanya
Berapa lama engkau berjalan diatas hamparan bumi
Berapa lama engkau bernaung di bawah langit
Semuanya telah dituliskan, engkau hanya menjalaninya

Tahukah engkau wahai diri
Hidupmu diantara dua tangis
Tangis saat engkau melihat dunia
Dan tangis saudaramu ketika engkau menuju liang lahat
Apa yang engkau telah lakukan diantara dua tangis itu ?
Apakah engkau pernah menangisi dirimu sendiri ?
Tahukah engkau bahwa perjalanmu diantara dua tangis itu cepat berlalu
Sudahkah kau berbekal untuk perjalanan panjang ?
Atau engkau lupa segalanya karena terpukau gemerlap dunia
Engkau terlalaikan oleh buaian nafsu dan syahwat

Wahai diri…..
Tangisilah dirimu sebelum engkau akan menangis berkepanjangan nanti
Sanggupkah engkau menahan siksa dan derita tiada henti
Jejak perjalananmu dicatat tak henti oleh dua malaikat
Rekaman yang kelak tidak dapat engkau pungkiri
Engkau akan mendapatkan ganjaran walaupun hanya sebiji zarah
Engkau sendiri yang memilih diantara dua pilihan
Melihat wajah Allah yang engkau rindukan
Atau engkau lebih suka derita dalam panasnya neraka
Sadarlah engkau wahai diri

" Ku ingat Engkau Cintaku "


K a r y a : Musni Japrie

Dikeheningan ujung malam sepi
Kutinggalkan ranjang malam yang penuh gairah
Kubasuh jiwa dengan air sejuk menyegarkan
Aku sambut Kekasih yang turun kelangit dunia
Sujud pasrah dalam tahajud aku ingat Engkau
Aku menyebut nama-Mu cintaku
Ketika fajar menguning dikaki langit timur, aku bersujud dalam sholat subuh hanya untuk mengingat –Mu
Ketika embun pagi menggantung di ranting pepohonan dan ketika matahari sepenggalah tiada yang ku ingat selain Engkau cintaku
Aku bersujud dalam diwaktu dhuha
Kusebut lagi nama-Mu dalam zhuhur ketika matahari tergelincir,karena aku cinta Engkau cintaku.
Ketika bayang-bayang telah memanjang
Matahari condong kebarat
Aku basuh mukaku untuk bersujud dalam ashar
Ketika senja temaram tiba, warna langit merah tembaga
Suara azan telah menggema
Kuhamparkan sujud dalam waktu magrib untuk mengingat-Mu semata wahai cinta-ku
Gelap malam menghapus cahaya senja
Bintang dilangit juardi berkelip
Kupasrahkan diriku dalam bersujud di waktu isya
Tiada waktu tanpa mengingat-Mu cintaku
Tiada waktu tanpa menyebut nama-Mu
Tanpa henti mengharap ridho-Mu
Engkaulah segalanya bagiku
Engkaulah yang Maha Mendengar pintaku
Tolonglah aku wahai Cintaku untuk menggapai cinta-Mu.

Ba’da ashar, awal romadhan 1432 h

"BIDADARI PAGI "



Karya: Huda M Elmatsani

Matahari selalu meyakinkan kita
bahwa untuk setiap malam yang gulita dan panjang
pasti menyimpan sisi terang di ujungnya
Sisi terang yang selalu berbeda dari satu waktu ke lain waktu.
Tetapi ada kenikmatan yang hampir sama, ialah kehangatan
seperti genggaman tanganmu
merapatkan jarijemari pada jemariku di dada.
Gerimis kadang datang
tetapi itu akan memperindah ladang bunga
saat kugunting pelangi untuk ikat rambutmu
dan bidadari tak dapat turun ke bumi karenanya.
Kamulah pemandangan paling indah
sedang senyumanmu terekam abadi lukisan Davinci.
Di rebak rambutmu, kucium semerbak melati
setiap kali kusibak tiap helainya, aku menemukan wajahmu
manja berbisik pada angin. Akulah bidadari itu.

" BERDIRI AKU "


Puisi Amir Hamzah

Berdiri aku di senja senyap
camar melayang menepis buih
melayah bakau mengurai puncak
berjulang datang ubur terkembang
Angin pulang menyejuk bumi
menepuk teluk menghempas emas
lari ke gunung memuncak sunyi
berayun-alun di atas alas
Benang raja mencelup hujung
naik marak menyerak corak
elang leka sayap tergulung
di mabuk warna berarak-arak
Dalam rupa maha sempurna
rindu sendu mengharu kalbu
ingin datang merasa sentosa
mengecap hidup bertentu tuju.

" BENCANA "


BY :Musni Japrie

Telah nyata kerusakan di bumi oleh manusia
Bencana membahana di mana-mana
Bumi bergoncang
Kota dan gedung luluh lantak berantakan
Gelombang pasang bergerak kebibir pantai
Menggulung daratan tiada terperi
Kehidupan terhenti jasad membeku
Gunung-gunung memuntahkan lava dan bebatuan
Awan panas merayap membakar
Banjir lahar dingin menyapu segalanya
Hujan badai, tanah longsor dan banjir bandang diseantero bumi
Menghanyutkan kehidupan
Bencana …………bencana …….. dimana-mana
Marahkah Sang Pencipta atau murka ?
Peringatan, musibah ataukah hukuman setimpal buat manusia ?
Olah manusia yang kebanyakan congkak
Atas kekuasan-Nya
Manusia yang banyak membelakangbi Rabb-Nya
Kebanyakan manusia yang lebih memilih jalan mengerjakan larangan
Kebanyakan manusia yang lebih memilih untuk menolak perintah-Nya
Kebanyakan manusia lebih memilih berbuat kemunkaran dan kemaksiatan
Kebanyakan manusia menyukai yang haram meninggalkan yang hak
Hiburan malam kemilau menawan menawarkan kenikmatan
Masjid, langgar dan surau kesepian
Kebanyakan manusia menolak untuk berbuat kebajikan
Kebanyakan manusia enggan menegakkan amal shaleh dan kemaslahatan
Kebanyakan manusia enggan untuk mentauhidkan Yang Esa
Kebanyakan manusia menyukai untuk membagi cinta kepada selain-Nya
Kebanyakan manusia enggan tunduk dan ta’at kepada sunnah
Rasul-Nya
Manusia lebih memilih ta’at kepada ulama panutannya
Manusia lebih menyukai akan godaan hawa nafsunya
Manusia lebih cinta kepada bid’ah
Manusia lebih memilih jalan yang menyesatkan
Manusia banyak yang memilih kedzoliman
Dzolim pada alam
Dzolim pada sesama
Dzolim pada diri sendiri
Bencana membahana di mana-mana
Marahkan Sang Pemelihara ataukah murka ?
Sang Penguasa Tunggal maha Rahman maha Rahim
Dia hanya mengingatkan kelalaian hamba-Nya
B ersegeralah kembali kejalan-Nya
Sebelum mentari terbit diufuk senja
Bersegeralah menuju ampunan-Nya
Sebelum ajal menjemput
Sebelum tangis air mata darah tak bermanfaat
Rengkuh dan peluklah segera kecintaan Allah
Dengan cintamu yang melebihi dari segalanya.

Romadhan, 1432 H

CINTA DIANTARA DUA PULAU



( Puisi dari masa lampau )
Buat seseorang diujung seberang

Kutuliskan puisi ini dengan kalam hati
Kunamakan dengan puisi cinta
Bagi dua insan diantara dua pulau
Dipisahkan oleh samudera luas tanpa tepi
Dan gelombang gairah penuh asa

Dua anak manusia terpaut cinta diantara dua pulau
Berkirim kisah pada angin semilir dan burung-burung camar
Berbisik mengenai kerinduan dan keterasingan
Bercanda ria dengan hurup dan kata tanpa suara
Didunia maya penuh hayalan

Dua anak manusia terpisah diantara dua pulau
Saling berpagut gairah dan kerinduan dalam bayangan
Melepas dendam qalbu yang lama terpendam
Kisah kasih dua anak manusia terpisah garis-garis batas samudera diujung langit
Akankah hayal-hayal keduanya akan berbentuk dalam nyata.

" AKU AKAN KEMBALI KEPANGKUANMU WAHAI IBUNDA'



Aku akan kembali wahai ibunda … untuk mencium keningmu yang suci
Aku akan menumpahkan seluruh kerinduanku dan aku akan menghirup wanginya tangan kananmu
Aku akan menghamparkan pipiku di pasir yang ada di kedua kakimu jika bertemu denganmu ibunda
Aku akan membasahi tanah dengan air mataku… karena gembira bertemu denganmu ibunda
Betapa sering engkau terhalang dari tidur malam agar aku tidur dengan pulas menutup pelupuk mataku
Betapa sering lehermu kering kehausan untuk bisa menghilangkan dahagaku dengan kelembutan dan kasih sayangmu
Dan pada hari tatkala aku sakit.. tidak akan aku lupakan air matamu yang mengalir seperti derasnya hujan
Dan tidak akan aku lupakan matamu yang bergadang menahan ngantuk karena mengkhawatirkan aku
Hari itu dimana kita berpisah di pagi hari… sungguh itu adalah pagi yang sangat menyedihkan bagiku
Kata-kata tidak mampu mengungkapkan kesedihanmu akibat kepergianku
Dan engkau mengutarakan suatu perkataan kepadaku yang selalu ingat sepanjang kehidupanku :
Tidak mungkin engkau akan mendapatkan dada yang lebih lembut dan sayang kepadamu daripada dadaku
Allah pemilik alam semesta ini telah berwasiat kepadaku untuk berbakti kepadamu hingga akhir hayatku
Keridhoanmu merupakan kuci kesuksesanku… dan mencintaimu adalah cahaya keimananku
Dengan ketulusan doamu maka sirnalah kesulitan dan kesedihanku
Kecintaanku tulus kepadamu tidak akan terbagi kepada seorangpun
Ibunda engkau menyertai gerakan hatiku… dan engkau adalah cahaya pandanganku
Ibunda engkau adalah senandung yang menyertai lisanku… dengan memandangku maka hilanglah kegelisahanku
Aku akan kembali kepadamu wahai ibunda esok… dan aku akan beristirahat dari perjalanan jauhku
Maka aku akan memulai lembaran baru bersamamu ibunda… dan ranting-rantingpun akan tterhias dengan bunga
Sumber : Note Ust. Firanda Andirja di Fb

" akhir sebuah perjalanan '




Terpuruk, jasadku terlempar
Di luas padang mahsyar diriku terkapar
Meraung memohon diri bernaung
Merangkak, menggapai awan berarak

Namun neraca telah menimbang dengan sempurna
Sekalipun sebesar biji zarah amal terupaya
Luruhlah perjuangan sepi kini
Terganjal sesal tanpa tepi
Dimanakah kesempatan kedua terberikan
Adakah harta dunia sebagai pertolongan

Pasrah!
Hanya rintihan panjang tanpa akhir
Seribu cambukan, sejuta siksaan
Menyusul deru kemalangan
Belas kasih telah sampai titik batas
Meski naas tersekat di ujung nafas
Namun azabNya telah siap membalas

Kenapa janji dulu teringkari
Kenapa kewajiban dulu terabai
Sesal tak lagi sebuah bekal
Ternyata dahaga dunia adalah ketololan
Membuangku jauh dari segala kesalihan
( by: Asmaul-Azizah)

" AKU RINDU WAJAH-MU "



Saat tawa hilang diserang seribu bayang
Senyum jadi seolah membeku termangu pilu
Matahari tak lagi bersinar, begitu pun bulan bintang
Hembusan angin itu terhenti di tengah
detak nyawa mereka.
Dan aku takut.
Aku takut aku lupa namaMu
Seperti pada saat kuterbuai kesenangan
seperti saat rizkiMu menyentuhku
dan aku hampir melupakanMu
Aku tak mau lagi berpaling dariMu
walau sekejap mata.
Karena Kau pun tak pernah
berpaling dariku,meski bibir ini
tak mengucap kata syukur satupun
Aku sadar.
Bahwa di setiap sepi yang menghantui
Selalu ada diriMu yang setia menemani
Selalu ada suruhanMu yang menjagaku
di sisi kiri dan kanan
Rasa takut pun terhapus hilang
saat kuucap lagi namaMu yang begitu indahnya
Begitu suci, dan di setiap hurufnya
bagai tersusun dari 1000 intan dan mutiara
Aku rindu wajahMu, Ya Khalik
Aku ingin bersandar lagi di pangkuanMu
'Kan kubersihkan setiap karat
yang melekat erat di dadaku
'Kan kucuci lidah kotor ini
dan menggantinya dengan senandung ayat-ayat suciMu
Ya Rabb,namaMu akan terus bersemayam di hati
Dan ku takkan bosan
Allah Allah Allah ...
Bogor, 17 feb-08

" AKU KETUK PINTU-MU "



By : Musni Japrie

Tuhan………
Tertatih-tatih hamba datang mengetuk pintu-Mu
Terseok lelah membawa membawa beban tak perpikulkan
Setumpuk dosa segunung maksiat
Yang hamba kumpulkan dalam perjalanan ini

Tuhan……….
Hamba yang daif ini bergelimang lumpur hitam dunia
Berjalan dengan kesombongan diri
Mempertontonkan kepada manusia rasa ujub diri hamba
Bersemayam dalam kalbu penyakit jiwa hasad,iri dan dengki

Tuhan………
Hamba datang didepan pintu-Mu
Teteskan dalam sanubari hamba embun belas kasih-Mu
Berilah lentera di kalbu hamba penerang ke jalan-Mu
Rangkullah hamba dengan ampunan dan maaf-Mu

Tuhan………..
Mentari telah lama berangkat menuju rembang petang
Desahan nafas tersentak-sentak
Terimalah permohan ampun hamba
Selagi matahari matahari masih diufuk timur
Curahkanlah magfirah-Mu
Di Ujung Kampung , Pertengahan RamadanH1432

" ADINDA KU "


By : Musni Japrie

Adindaku sayang
Engkau mentari pagi yang datang menjelang
Menyunggingkan sejum lembut merasuk kalbu
Meneteskan embun penyejuk jiwa
Membelai rasa terhanyut rindu

Adindaku sayang
Engkau mentari pagi datang menyingkap tirai
Mengajak bercanda dalam desahan nafas asmara
Terbuai berdua dalam nada-nada berahi
Bergayut diantara kuntum-kuntum bunga

Adindaku sayang
Engkau adalah rembulan yang datang dikala purnama
Bagaikan dewi malam yang lagi kasmaran
Berselendangkan gemerlap bintang
Diarak kerlip cahaya kunang-kunang senja
Engkau pagut aku dengan hangatnya cinta

Adindaku sayang
Engkau juita malam yang datang bersuluh bintang
Dibawa hembusan angin lembut membawa wewangian
Kubisikkan nyanyi rangkulah aku dalam mimpi indahmu
Selimuti aku dengan kasihmu
Buailah aku dengan kelembutan jiwamu hingga fajar terbentang

Adindaku sayang
Akankah mimpi indah ini berlabuh dipelabuhan terakhir
Meski senja mulai memerah tembaga
Ataukah dedaunan akan gugur berserakan dihembus angin selatan
Terhempas dalam sepi dan nestafa yang tidak berujung.

Tepian Mahakam, Agustus 2011

Sabtu, 20 Agustus 2011

A N A K K U



By : Musni Japrie

Anakku kalian buah cinta
Titipan dari sang Pencipta
Nikmat tak terkira kalian terlahir dalam islam
Kalian kertas putih yang diatasnya dilukiskan iman
Bukan majusi, yahudi atau Nasrani
Kalian akan menghalangi jalan kami kesurga
Bila tidak menyalakan cahaya imam di hati kalian

Anakku……..
Jagalah Sang Khalik
Niscaya Dia akan menjagamu
Dia telah penuhi hak-hak kalian
Penuhilah hak-hak-Nya oleh kalian
Ta’ati Dia, jangan kalian durhakai Dia
Syukuri Dia tapi jangan kalian kufuri
Amalkan syari’atnya dan jangan kau abaikan perintah-Nya
Jangan kau coba kau dekati Larangan-Nya, jauhi sejauh-jauhnya
Takutlah kalian kepada-Nya
Jangan kalian sombong, karena kalian berjalan diatas bumi-Nya

Anakku kalian buah cinta
Jadilah kalian menjadi perindu Wajah-Nya
Rendahkan diri kalian di hadapan-Nya
Sujudlah kalian ditelapak kaki-Nya
Kalian adalah hamba-hamba-N ya yang duafa
Telusuri jalan-Nya
Jangan ikuti jalannya syaitan
Abaikan ajakan hawa nafsu
Karena hawa nafsu berselaputkan kenikmatan yang menipu
Jalan kepada-Nya terselubung kepahitan
Syaitan dengan sekutunya menjadikan dosa semanis gula, seindah pelangi
Cinta dibuatnya pahit, sepahit empedu
Neraka dihiasinya dengan kenikmatan
Surga dihiasinya dengan derita
Janganlah kalian tertipu olehnya

Tepian Mahakam, 21 Ramadhan 1432 H

AL-AZHIIM ( YANG MAHA AGUNG )


Dirangkai oleh : Musni Japrie

Allah Yang Mahaagung
Milik-Nya semua sifat dan makna yang mengharuskan keagungan-Nya
Tidak ada yang bisa memuji-Nya sebagaimana mestinya
Tidak ada yang mampu menghabiskan pujian kepada-Nya
Dia memuji diri-Nya melebihi segala pujian dari hamba-Nya
Dia bersifat dengan segala sifat kesempurnaan
Milik-Nya kesempurnaan yang paling sempurna
Tidak ada seorang makhluk pun yang berhak dibesarkan
Sebagaimana Dia dibesarkan
Hak Dia untuk dibesarkan semua hamba
Setiap hamba bersungguh-sungguh mengenal-Nya
Mencintai-Nya dan menghinakan diri dihadapan-Nya
Setiap hamba bersifat lemah dihadapan- Nya
Tunduk bagi kebesaran-Nya dan takut kepada-Nya
Dengan lisan memuji-Nya
Bersyukur dengan anggota tubuh dan beribadah kepada-Nya
Dia ditakuti karena kebesaran-Nya dengan sebenar-benar takwa
Dia ditaati, tidak didurhakai
Diingat dan tidak dilupakan
Disyukuri tidak dikufuri
Meninggalkan yang diharamkan-Nya
Mengamalkan yang disyari’atkan-Nya
( Sumber: Kitab syarah Asma’ul Husna oleh Dr.Sa’id bin ‘Ali bin Wahf al-Qahthani )

Kamis, 18 Agustus 2011

" WAHAI DIRI "



By : Musni Japrie

Celakah engkau wahai diri
Bila engkau tidak sadar bahwa rembang petang semakin mendekat
Temaram senja akan menjelang
Sisa hari-hari mu semakin sedikit
Engkau masih asyik dengan senda gurau dan gelak tawa
Bermain dalam panggung sandiwara dunia yang gemerlapan
Melalaikan engkau dari perjalanan panjang dalam keabadian

Celakalah engkau wahai diri
Engkau abaikan tanda-tanda zaman
Rambut hitam legam telah memutih
Ketampanan dan kecantikan memudar
Kulit-kulit tubuh kering mengeriput
Utusan akan datang menjemput
Tidakkah kau bercermin banyak sudah yang diusung ke liang lahat

Celaka engkau wahai diri
Bila engkau tidak segera merubah arah kemudi
Jurang dalam di depanmu menanti
Bila air matamu tidak menetes untuk penyesalan
Kelak engkau akan menangis berkepanjangan
Tak akan kuat tubuhmu kelak menanggung siksa
Jangan kau turutkan ajakan hawa nafsu
Mendapatkan nikmat sesaat
Namun penyesalan tak henti berkepanjangan

Wahai diri……
Bersegeralah membasuh dirimu dengan air taubat
Bersungkurlah dihadapan Khalikmu
Sesungguhnya hanya taubat yang menyelamatkanmu
Rabb yang pengampun menerima taubat setiap insan
Sebelum ajal menjemput

Jln.Jakarta BB-12, minggu ke III Ramadhan 1432

Selasa, 16 Agustus 2011

" M U Q A D D I M A H '



Segala puji bagi-Mu, Tuhanku
Seluruh sanjungan hanya layak aku tujukan kepada-Mu, wahai Yang Maha Mulia
Segenap penghargaan, sampai kapan pun, hanya pantas aku sematkan kepada-Mu Wahai Yang Maha agung
Cinta sejati dan murni aku labuhkan kepada-Mu, wahai Yang Maha Lembut
Shalat dan ibadahku yang lainnya hanya aku persembahkan kepada-Mu
Bahkan, hidup dan matiku pun aku serahkan kepada-Mu, wahai yang Maha Hidup dan maha Berdiri Sendiri
Zikir,doa dan syukur ku panjatkan kepada-Mu, wahai Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah
Aku bersaksi tidak ada Tuhan selain Engkau, dan aku bersaksi bahwa Muhammad shalalahua’laihi wa sallam adalah hamba yang menjadi Rasul-Mu
Aku bersaksi bahwa Engkau adalah Tuhan Yang Maha Satu dalam Zat-Mu, nama-nama-Mu, sifat-sifat-Mu dan
Tindakan-tindakan –Mu
Tiada Tuhan selain Engkau
Aku pun bersaksi Engkaulah yang berhak disembah, wajib dita’ati, layak diingat dan disyukuri, pantas dipatuhi,
Dicintai, diagungkan, disucikan, dipintai dan dijadikan tujuan.
Maha Suci Engkau dari segala macam sekutu, teman, saingan dan penyerupaan
Engkau Maha Esa, tempat melabuhkan permintaan
Tidak beranak dan tidak diperanakkan
Serta tidak ada sesuatupun yang setara dengan-Mu

SEPI SENDIRI


BY : Musni Japrie

Puisi buat seseorang yang pergi dari ku

Sunyi sepi sendiri
Sejak kau pergi
Tinggalkan luka yang kau goreskan di hati
Perih terasa di sanubari
Burung tidak lagi bernyanyi
Alam pun ikut penyepi

Sunyi sepi sendiri
Terkapar sendiri menghayati sepi
Malam-malam penuh dng hayal bersamamu
di saat yang telah berlalu
Ranjang gairah cinta tidak lagi bernyanyi
Menyanyikan hasrat bersama dalam asyiknya bercinta .
Kau padamkan berahi membara
Dengan air duka nestafa.

Kini aku sendiri
Tanpa cinta, tanpa siapa-siapa teman bercanda

SURAT CINTA


by : Musni Japrie

My dear
Salam mesra selalu untukmu
Entah sejak kapan awalnya
Namun yang pasti seisi alam tersenyum selalu kepadaku
Kicauan burung kenari disela dedaunan membawakan simfoni
Merdu, bak nyanyian dari surga
Pagi dengan lazuardi membiru dan senja temaram kemuning menyemarakkan lembayung.
Semuanya serba indah dipandanganku setelah engkau hadir dengan kecantikan dan senyum dibibirmu

Engkau yang paling tercantik diantara dara-dara cantik
Engkau yang paling berkilau diantara kemilau-kemilau
Engkau juita nan jelita diantara seluruh juita- juita
Terpukau hati melihatmu oh juita ku

Entah sejak kapan awalnya
Kiranya benih-benih cinta mulai bersemidan tumbuh di kalbu
Gelora hati bergemuruh menahan rindu
Tak sanggup aku menahan beban asmara

Oh my dear…..

Peperangan dalam diri antara kehendak mencetuskan dan kehendak untuk memendamkannya dan menguburkannya dalam-dalam
Tidak satu nada dan kata yang dapat terucap
Kecuali rangkaian hurup-huruf dalam lembaran surat

Gemetaran jari jemari merangkai huruf demi huruf, kata demi kata dan kalimat demi kalimat untuk terciptanya lembaran surat ini
Begitu banyak ungkapan gelora kalbu yang minta dituangkan
Begitu banyak kerinduan yang minta dibisikan
B egitu banyak hayal kemesraan yang dibayangkan
Semua itu menyatu dalam alunan nada aku cinta kamu

My dear……….

Perkenankanlah beta mengucapkan kata cinta
Hanya untuk juita nan jelita
Perkenankanlah beta memujamu
Sejumput harapan menyembul kiranya engkau juita nan jelita
Berkenan untuk menyirami kalbu yang dahaga akan cintamu

My dear……

Kini terbebas rasanya beban yang menghimpit jiwa
Surat bernada cinta terangkai sudah
Sudilah engkau wahai juitaku nan jelita
Menggoreskan kalam menyanyikan gurindam cinta yang sama

Tak sanggup lagi aku mengungkapan semua jeritan jiwa
Malam semakin larut, pagi yang cerah semoga menanti
Akhirnya tiada kata yang tepat menutup surat ini selain
Aku mencintaimu.

Salam hangat penuh kemesraan
Dari seseorang yang merindukanmu tanpa henti
Lovely………

CINTA DIANTARA DUA PULAU


bY : Musni Japrie

Buat seseorang diujung seberang “

Kutuliskan puisi ini dengan kalam hati
Kunamakan dengan puisi cinta
Bagi dua insan diantara dua pulau
Dipisahkan oleh samudera luas tanpa tepi
Dan gelombang gairah penuh asa

Dua anak manusia terpaut cinta diantara dua pulau
Berkirim kisah pada angin semilir dan burung-burung camar
Berbisik mengenai kerinduan dan keterasingan
Bercanda ria dengan hurup dan kata tanpa suara
Didunia maya penuh hayalan

Dua anak manusia terpisah diantara dua pulau
Saling berpagut gairah dan kerinduan dalam bayangan
Melepas dendam qalbu yang lama terpendam
Kisah kasih dua anak manusia terpisah garis-garis batas samudera diujung langit
Akankah hayal-hayal keduanya akan berbentuk dalam nyata.

Senin, 15 Agustus 2011

AKU KETUK PINTU-MU



By : Musni Japrie


Tuhan………
Tertatih-tatih hamba datang mengetuk pintu-Mu
Terseok lelah membawa membawa beban tak perpikulkan
Setumpuk dosa segunung maksiat
Yang hamba kumpulkan dalam perjalanan ini

Tuhan……….
Hamba yang daif ini bergelimang lumpur hitam dunia
Berjalan dengan kesombongan diri
Mempertontonkan kepada manusia rasa ujub diri hamba
Bersemayam dalam kalbu penyakit jiwa hasad,iri dan dengki

Tuhan………
Hamba datang didepan pintu-Mu
Teteskan dalam sanubari hamba embun belas kasih-Mu
Berilah lentera di kalbu hamba penerang ke jalan-Mu
Rangkullah hamba dengan ampunan dan maaf-Mu

Tuhan………..
Mentari telah lama berangkat menuju rembang petang
Desahan nafas tersentak-sentak
Terimalah permohan ampun hamba
Selagi matahari matahari masih diufuk timur
Curahkanlah magfirah-Mu

Di Ujung Kampung , Pertengahan Ramadhan 1432 H

Minggu, 14 Agustus 2011

CINTAKU ENGKAU SEGALA-GALA NYA



By : Musni Japrie

Cintaku Engkaulah segala-galanya
Aku reguk habis nikmat tak terhitung dari-Mu
Engkau hamparkan apa yang aku minta
Engkau berikan kehangatan cinta dengan siraman mentari pagi
Engkau buai aku dengan selimut malam dalam tidurku
Engkau lukis keindahan rembang petang dengan untaian pelangi
Tetapi semuanya terabaikan dariku
Lirikan rindu dunia dan lambaian tangan-tangan nafsu berahi
Kemilau gemerlap harta dan nyanyian bisikan syaitan
Membuat aku tergoda dan jatuh terlena dibuai mimpi fatomargana
Aku berlari meninggalkan cinta-Mu
Mengejar cinta dengan janji-janji kosong
Melalaikan aku dari cinta-Mu
Aku telah berbagi cinta dengan selain Engkau

Wahai yang Maha Segala-galanya
Engkau tak pernah tinggalkan aku dari cinta-Mu
Engkau bisikkan kembali rindu-Mu
Terbangun aku dari tidur dan mimpi yang melalaikan
Wahai yang mempunyai rindu
Hidupkan kembali lentera hati yang telah memadam
Rangkul aku kembali dalam hariban-Mu
Bangkitkan gairahku untuk bercinta dengan-Mu
Gelitiklah kalbuku dengan rindu kepada-Mu
Dalam fajar, siang, rembang petang, temaram senja dan gelapnya malam
Utuhkan cintaku hanya untuk-Mu
Tolonglah aku untuk tidak lalai dari-Mu wahai yang kucinta.

Tepian Mahakam, media Agustus 2011

Kamis, 11 Agustus 2011

WAHAI KEKASIH



By : Musni japrie

Wahai kekasihku
Kulantunkan nada cintaku untukmu
Nada cinta yang penuh kerinduan untuk memelukmu
Rindu yang tak bertepi bergelayut dalam hayalku

Wahai yang tersayang
Dimatamu kulihat ada bayang-bayang
Anganku merengkuhmu dalam terawang
Tergoda aku akan candamu diantara bintang-bintang

Wahai adinda
Engkau bunga hati berhiaskan kemala cinta
Engkau balut rindumu dalam bisikan senja
Bagaikan burung kenari menari ria

AL- W A H H A B



Allah Subbhanaa wa ta’ala yang Maha Pemberi Karunia-Nya yang Agung
Maha Pemberi segala nikmat –nya
Maha melimpahkan pemberian-Nya kepada para hamba-Nya
Betapa Banyak , betapa luas dan betapa beragam anugerah serta pemberian-Nya

Ditangan-Nya lah perbendaharaan segala sesuatu
Kerajaan langit dan bumi serta keberlangsungan segala urusan
Dia Maha mengatur segala sesuatu sesuai dengan kehendaknya
Apa yang Dia kehendaki pasti terjadi
Dan apa yang tidak Dia kehendaki pasti tidak akan terjadi

Dia akan memberi siapa yang dikehendaki
Dan tidak memberi kepada yang Dia kehendaki
Tidak ada yang dapat menghalangi apa yang Dia berikan
Dan tidak ada yang dapat memberikan apa yang Dia berikan

Allah aja wajjala menganugerahkan apa saja yang Dia kehendaki
Kepada siapa saja yang Dia kehendaki.
Karunia serta anugerahnya terus berlanjut tanpa putus
Allah mencurahkan pemberian-Nya sebelum diminta
Pemberiannya sejak makhluk dalam kandungan hingga ajal tiba.

Kasih sayang adalah rahmat anugerah-Nya
Siapa-siapa mendapatkan rahmat-Nya niscaya akan memperoleh
Kebahagian di dunia dan diakhirat.

Samarinda, 12 Romadhan 1432
(Kutipan dari Majalah As-Sunnah Noi.04-05 tahun xv

WAHAI KEKASIH



By : Musni japrie


Wahai kekasihku
Kulantunkan nada cintaku untukmu
Nada cinta yang penuh kerinduan untuk memelukmu
Rindu yang tak bertepi bergelayut dalam hayalku

Wahai yang tersayang
Dimatamu kulihat ada bayang-bayang
Anganku merengkuhmu dalam terawang
Tergoda aku akan candamu diantara bintang-bintang

Wahai adinda
Engkau bunga hati berhiaskan kemala cinta
Engkau balut rindumu dalam bisikan senja
Bagaikan burung kenari menari ria

Sudut kota Mahakam, 11 Ramadhan 1432 H

Rabu, 10 Agustus 2011

KUPU- KUPU

Karya : Musni Japrie

Andaikan aku kupu-kupu
Aku akan terbang melayang
Bermain disela-sela angin pagi
Menatap cahaya mentari keemasan
Menjelajah bebungaan berwarna warni nan memikat
Menggoda kelopak kuncup yang mulai merekah
Bercanda diantara wewangian harum kembang setaman
Menggayutkan diri pada helaian mahkota bunga
Kubisikan senandung rayuan cinta
Kunyanyikan lagu rindu
Engkau bunga nan cantik jelita
Terpukau dalam keindahan

Andaikan aku kupu-kupu bersayap pelangi
Aku melayang dibawa angin senja
Meliuk dan menari-nari dibawah temaram mentari
Kucari rerumputan liar berbunga
Kureguk madu manis kembang perawan
Sebelum malam menjelang
Andaikan aku kupu-kupu
Aku akan terbang tinggi, jauh diawang-awang
Terpaut hati bergelora kalbu
Gairah cinta yang terbentang dalam lukisan di awan

Tepian Mahakam, 2011